Sebuah Nama

Sebuah nama yang selalu terucapkan didalam doa ku, yah nama yang kadang tak sengaja ku lontarkan dengan kata-kata seolah membencinya. Seolah-olah tak ingin lagi mengenal dia, seolah-olah ingin memutuskan tali silaturahmi dengannya. Namun, hati nurani masih mengatakan bahwa aku menyayanginya.

Dia yang meninggalkan ku dengan sebuah alasan yang tak bisa aku terima begitu saja. Kadangkala aku berfikir itukah alasannya?  Atau ada alasan lain yang mungkin tak ingin ia ceritakan kepadaku?

Seiring berjalannya waktu seorang teman memberikankan ku suatu pandangan mengenai masalah ku ini, sebut saja namanya andi nurkhaerunnisa alwi. Yah dia mengeluarkan semua pendapat, kritikan dan lainnya hanya untuk masalah ku ini. Dan alhasil, lambat laun aku mampu menerimanya sedikit demi sedikit.

Aku percaya tuhan maha adil dan maha mengetahui hambanya, maka aku tak pantas menghardik takdirku ini. Yang dapat kulakukan hanya menerima dan senantiasa berdoa.

Malam ini, kembali aku meminta kepada sang pencipta dalam sepertiga malam ku, jadikan dia sebagai jodohku. Namun, apa bila dia jodoh orang lain. Maka jadikanlah aku orang lain itu.
-
-
-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjadi Amnesiamu

Diamku