Terlalu mencintai
Aku mungkin hanya salah satu dari sekian banyak orang yang masih berat hati untuk melupakan pasangannya terdahulu. Entah karena cinta yang begitu kuat, begitu tulus atau hanya sebatas kenangan saja yang masih menempel lekat dalam memory. Seandainya aku berterus terang pada dunia, mungkin aku sudah menangisinya setiap malam, jam, menit dan detik. Namun aku sanggup berdiri dalam rapuhnya kisah cintaku, aku selalu meminta dalam sisa waktu yang ada untuk tetap bisa melihat senyumnya dalam kejauhan walaupun aku tahu senyumnya itu bukan lagi untuk dan karenaku. Bagaimana bisa aku berterus terang, bila dia saja sudah menutup semua harapan-harapan kecilku. Jika ku putar kembali waktu dimana dia putuskan aku, apa salahku? Dia tak bisa menjawab. Tak ada sedikitpun niat untuk merubah segala hal yang sudah mencair ini, aku tak mau seperti ini terus menerus dan akhirnya akupun mengerti apa yang ada difikirannya. Dia hanya mempermainkan perasaanku saja. Jika memang ini yang dia inginkan, ak