Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Mungkin

Mungkin saja dia pergi bukan karena dia yang jahat. Bukan karena dia yang ingin sengaja menyakitimu. Tetapi mungkin karena dia sudah lelah bersabar menghadapi egoisnya sikapmu. Lelah dengan keinginan kamu yang selalu harus dituruti. Dia benar-benar merasa hubungan itu menjadi milikmu saja, bukan milik berdua lagi. Segala yang dijalani bersama, tiba-tiba menjadi menjadi kendalimu sepenuhnya. Tidak ada lagi tukar suara. Tidak ada lagi saling menerima yang berbeda. . Mungkin saja dia pergi bukan karena dia tidak tangguh. Bukan karena dia tidak bisa diandalkan. Tetapi mungkin karena sikapmu yang suka berpikir dangkal. Setiap hal kecil selalu saja kamu masalahkan. Hal-hal sepele selalu saja kamu besar-besarkan. Hingga akhirnya membuat perasaan teramat lelah kemudian. Dia mencoba sabar berkali-kali menghadapi kamu. Namun semakin diberi hati, kamu mulai menusuk jantungnya, menelan kepalanya, memusnahkan rasa nyamannya. . Mungkin, dia pergi bukan karena cintanya sudah habis. Tetapi mungkin

Sebatas Sandaran Hati

A ku akan lebih memilih untuk melupakanmu jika harus menerima kenyataan bahwa hatimu bukan lagi untukku. Aku datang untuk sekedar menghapus air matamu saja, Membiarkanmu bersandar di bahu ku, menceritakan keluh kesahmu, menceritakan wanita yang kau cintai, karna aku sadar bagaimana kerasnya usahaku maka tidak akan merubah segalanya bahwa kau akan tetap mencintai wanita itu. Namun tenanglah jikalau kau ingin berlari maka berlarilah karna aku takkan mengejar mu lagi. Tapi jika suatu hari nanti dia meninggalkan mu maka jangan menengok atau berpikir kepadaku lagi, karna mungkin pada saat itu aku sudah menjadi milik orang lain yang benar-benar menyanyangiku sebesar aku menyanyangi dirimu.

Genggam Erat Hatiku

Aku pinta kepadamu. Dapatkah kau meluang waktu lima menit saja setiap harinya. Aku pinta waktumu yang lima menit itu. Genggam erat tanganku. Genggam erat hatiku. Aku ingin selalu begini di sisimu. Kau boleh terbang ke mana saja. Kau boleh mengembara ke banyak ruang dan waktu. Keberadaan hatimu tetap di hatiku. Aku lelah engkau abaikan pada setiap kesempatan. Aku lelah berlari mengejar kamu yang enggak peduli. Sesekali kau yang gantian mengejarku. Setelah capek mengejarku, aku selalu di sini menyambutmu dengan senyuman yang hangat, hati yang damai. Aku enggak meminta banyak hal darimu. Aku hanya meminta keberadaan waktumu engkau prioritaskan untuk kebahagiaanku. Bukankah kita berlari dan terus berlari untuk kebahagiaan yang ingin kita miliki. Kau selalu menyatakan kepadaku bahwa kebahagiaanmu adalah ketika aku ada di sisimu. Aku ingin melihat pagi hari, menyambut matahari terbit, berdua saja denganmu. Enggak ada dering telpon panggilan jarak jauh dari rekan kerjamu yang selalu saja m

Memaafkan Selingkuh

Kau berselingkuh dengan seseorang. Aku baru tahu hal itu. Aku meminta putus darimu. Kamu katakan tidak bisa begitu. Kenapa minta putus? "Karena aku tidak ingin diselingkuhi." Aku ini perempuan. Aku mempunyai perasaan. Dia yang menjadi selingkuhanmu juga mempunyai perasaan. Tidak ada orang yang benar-benar ingin diselingkuhi. Kau meminta maaf. Aku enggak mamu memaafkan kamu. Kau terus saja meminta maaf. Berjanji untuk tidak mengulanginya lagi. Untuk pertama kali aku memaafkan kamu yang berselingkuh. Kau kembali seperti hari-hari semula. Tenang dan adem. Perhatian dan penuh kasih sayang. Aku percaya dengan kata-katamu. Aku berpikir kamu memang berkomitmen dengan kata-katamu. Ah, setelah segala sesuatu menjadi hampir terlupakan. Saat aku tidak lagi memikirkan tentang kamu yang pernah selingkuh. Segala sesutu menjadi baik-baik saja. Kemudian aku mendengar lagi desas-desus selingkuhan yang kedua kali. Aku selidiki sendiri. Benar kau berselingkuh. Hatiku rapuh. Jiwaku hancur. Har

Menghapus Mantan

Menghapus kenangan bersamamu suatu hal sia-sia yang aku lakukan. Sebab bagaimanapun aku memaksa diriku sendiri untuk melupakan segala sesuatu yang berhubungan denganmu, selalu saja ada yang berbekas. Kenangan adalah bayang-bayang. Di mana ada cahaya selalu ada saja bayang-bayang. Aku hanya bisa mendoakanmu berkali-kali. "Aku doakan engkau bersama orang yang tepat. Aku doakan kamu bersama orang yang selalu menjagamu dengan baik. Aku ikhlaskan kamu untuk menjauh dariku." Izinkan aku mengulang-ulang doa itu setiap hari. Hanya dengan cara begitu aku mampu melepasmu perlahan-lahan. Doaku membuat aku kuat bahwa tidak semua yang kita harapkan sesuai dengan harapan. Ada saat di mana aku menerima tersenyum bahwa kenyataan itu pahit sekaligus manis. Menghapusmu dari ingatanku itu sesuatu yang tidak mungkin. Kamu adalah air laut. Sedangkan aku adalah dayung kecil. Bagaimana mungkin aku membuang air laut dengan gayung yang kecil. Maka biarkan aku belajar tersenyum setiap hari sembari

Hiduplah Di Hari Ini

Tidak akan ada yang mampu kita ubah saat hal itu berhubungan dengan waktu. Ia berjalan terus tanpa henti. Hingga menjadilah ia masa lalu, yang tak akan kembali. Juga masa depan, ia bukan hal yang dapat kita prediksi begitu saja. Masa depan adalah sebuah misteri dan akan tetap menjadi misteri. Tapi, sadarkah kita jika hari ini adalah hasil dari hal yang kita lakukan di masa lalu? Juga hal yang kita lakukan  dihari ini adalah yang akan menentukan masa depan kita? Jangan hidup dimasa lalu, dan jangan pula khawatir akan masa depan. Hiduplah di hari ini dengan sehidup-hidupnya. Hiduplah dengan menjadi diri kita sendiri. Sebaik-baiknya diri kita sendiri.

Cerita DiBalik Nama Itu

Entah sebenarnya apa yang terjadi. Namun, aku sering  berfikir bahwa kadangkala kau ingin ku jadikan sahabat. Iya sahabat, orang yang mengerti suka duka ku. Orang yang dapat mengerti apa keinginan ku.  Namun, kurasa itu kemustahilan bagiku. Dulu kau dan aku begitu dekat. Dimana kita memulai menjalin pertemanan,  tak ada paksaan dari siapapun. Hingga hari itu, entah kenapa aku ingin lebih dari itu. Tampak keegoisan ku ingin menjadi satu-satunya orang yang dapat kau bagi suka duka mu. Sampai aku rela mereka cap sebagai teman yang abal-abalan cuma untuk mendapatkan perhatianmu. Caraku ini memang bodoh, nama baikku ku korbankan hanya untuk kamu. Tapi kamu sama sekali tidak memberi respon apapun. Hingga hari dimana aku bosan berada dalam kebingungan dan kebodohan itu. Aku mulai tak memikirkan yang namanya persahabatan. Aku lebih memilih apapun yang sifatnya berlawanan dengan yang namanya persahabatan. Permasalahanku kian lama kian bertambah. Entahlah akhir-akhir ini apa yang selalu ku perbu

Jalan Pulang

Setia itu memang tidak mudah, sebab setia membutuhkan waktu untuk mengujinya. Sebab itu dalam kesetiaan selalu banyak ujian penderitaan. Semakin kau setia semakin berlipat ujian itu datang kepadamu. Kau semakin sabar, pasanganmu yang semakin tidak sabaran. Kau serba mengalah, pasanganmu melihat kamu serba salah. Adakala kamu memang harus berhenti pada suatu titik. Bukan karena tidak ingin meneruskan perjalanan. Tetapi ingin melihat peta perjalanan, jalanan mana yang harus dilalui. Begitu juga dalam perjalanan cinta. Ada masa di mana perselihan memang tidak bisa lagi dielakkan. Harus berhenti sejenak. Membiarkan diri saling diam. Kemudian menatap pasangan masing-masing. Saat kamu dan dia saling diam. Waktu terasa berjalan begitu lambat. Hari-hari kembali menjadi asing tanpa dia. Hidup tiba-tiba menjadi membosankan. Saat itulah kamu menyadari bahwa dia yang kamu tinggalkan begitu berharga. Saat kamu ingin kembali percayalah, selalu ada tempat untuk kembali bagi kamu yang menjaga hati.

Rumitnya Cinta

Tiba-tiba saja kau menghilang. Apa kau kira dipermainkan rindu itu menyenangkan? Apa yang ada di kepalamu saat aku mencari dan kau seolah tidak mau tahu. Apa khawatirku bukan lagi pedulimu? Apa patah hatiku bukan lagi resahmu? Kita tidak sedang bermain-main. Tapi kau seolah mempermainkan apa yang kutitipkan padamu. Sesuatu yang kadang tidak sempat terucap lewat kata, namun selalu terselip dalam doa. Sesuatu yang kadang tidak mampu dinadakan suara, namun selalu tidak bisa dipungkiri mata. Jangan jauh-jauh. Aku manusia yang jatuh pada butuh –aku membutuhkanmu. Kemana saja kamu? Rinduku memikirkanmu hingga menyendu. Lihatlah matanya sembab karena sebab pergimu. Bukan maksud untuk memenjarakan bebasmu. Namun memberi kabar di mana pijakmu adalah pelerai gundahku. Bukan untuk menghalangi langkahmu. Namun tahu kalau kau baik-baik saja adalah tenangku. Aku hanya ingin kamu baik-baik saja. Meski aku tidak selalu bisa menjagamu di sampingmu. Tapi tahukah kamu, dalam hilangmu ada rindu yang mer

Diamku

Rindu yang ku pendam, tak pernah terungkap walau dalam goresan. Semua hanya aku ungkapkan dalam diam. Diam yang ku jalani hanya seonggok nyali yang mungkin tak mampu menatap bayangmu. Aku mencintaimu dalam balutan tanpa anyaman kata. Aku tak memiliki kesempatan untuk berbicara langsung kepadamu. Dalam diamku ada rasa malu yang menggebu. Diamku adalah insyarat yang tak pernah tertangkap oleh indera. Aku mencintaimu dalam doa. Doa yang kupanjatkan selama ini mengandung komposisi cinta yang rumit dan tak akan diketahui siapa pun. :)

Wanita

Hati-Hati Dengan Wanita . . Tulisan kali ini hanya ingin mengingagkan kepada kaum adam berhati-hatilah kepada wanita Karna apa? Karna mereka makhluk yang paling susah melupakan . Ingatan mereka lebih luas dan tajam dari yang engkau kira Terlebih jika engkau mengucapkan janji dan lantas janji itu tak engkau tepati Jangan kira bahwa mereka lupa tidak, mereka tidak lupa meskipun tidak di tagih mereka akan tetap ingat hingga 10 atau 20 tahun kedepan Maka berhati-hatilah terlebih jika janji yang engkau ucapkan serasa ada manis-manisnya meskipun akhirnya pait karna terlalu manis . "Hati-hatilah terhadap wanita karna mereka makhluk yang paling susah melupakan" Jangan sembarangan jika ingin menyakiti seorang perempuan Karna jika sekali saja engkau menyakitinya hal itu akan terus teringat meskipun dia tlah memaafkan mu Tidak percaya? Coba tanyakan pada mantanmu hal menyakitkan apa yang pernah engkau lakukan padanya Dan bersiaplah dia akan membeberkan segala perbuatan

Menjadi Amnesiamu

Kau tahu mengapa senja begitu indah, kadang kita sampai menunggunya di tepian pantai, di ujung bumi, di tempat yang tak berbatas pandang. Hanya ada kau dan langit. Hanya ada sepi dan kesendirian. Dan itulah yang kita cari. Kita butuh ruang untuk memahami diri kita sendiri. Tapi kadang kita juga membutuhkan orang lain untuk memahami diri. Dan aku pernah percaya kepadamu. Percaya pada setiap kata dan tatapanmu. Waktu tidak akan pernah berjalan mundur, dan kau mulai pergi perlahan-lahan. Meninggalkanku hingga debar di dada tak beratur, menahan kepedihan. Sebenarnya aku tidak pernah ingin menjadi bagian  amnesiamu. Sesuatu yang bisa kau lupakan begitu mudah. Begitu cepat. Namun takdir telah memilihkan cerita pahit untuk kita. Kau tidak benar-benar amnesia. Kau hanya melupakan aku dalam hidupmu. Seperti bunga-bunga dandelion yang terbang tertiup angin. Pergi jauh dan tak akan pernah kembali.

Curahan

Aku pernah belajar merelakanmu berkali-kali. Melepasmu pergi dengan cinta yang lain. Membiarkan kesempatan memilikimu hilang untukku. Sebab kamu berhak bahagia; meski sesungguhnya aku tidak bahagia dengan keputusan itu. Ketidak-beranianku mengikatmu memberi ruang bagi orang asing mendekatimu. Kupikir hidup akan baik-baik saja. Semua harus berjalan seperti sedia kala. Kamu dengan seseorang yang memilihmu. Aku dengan hati baru yang mencoba tumbuh di hidupku. Kuberikan hatiku pada seseorang yang lain. Kubiarkan dia menggantikanmu. Namun, aku keliru. Melupakanmu ternyata tidak pernah semudah itu. Sekarang Kita Kembali Memulai Suatu Hubungan ini Mulai dari nol. Disaat Semua penyemat memberikan semangat.  Burung kian berkicau tanda bahagianya mereka hubungan kita kembali . Namun, akankan romansa ini bertahan lama?  Akankan aku akan tetap menjadi wanitamu?  Atau itu semua akan menjadi kenangan di hari esok?  Entahlah lelah hati dan batin mencurahkan semuanya namun takkan kutau juga. Hendakl

Sebelum Kehilangan

Kehilangan kamu sesuatu yang terberat yang pernah ada dalam hidupku dan kehilangan kenangan tentang kamu sesuatu yang lebih berat yang pernah ada. Sebab itu sebelum aku benar-benar kehilangan keduanya, aku rawat kenangan tentang segala sesuatu yang berhubungan  dengan kamu. Aku tulis surat kecil ini kepadamu, anggap ini surat cintaku kepadamu, pertanda bahwa aku selalu memberikan ruang di hatiku untukmu, sebab aku tidak ingin kehilanganmu. Kehilanganmu adalah sesuatu yang aku benci dari diriku sendiri sebab itu membuat aku kehilangan diriku. Itulah mengapa aku tulis surat kecil ini, biar aku tidak pernah kehilangan kamu. Saat aku menuliskan surat ini pertanda aku merawat kenangan bersama kamu.  Kamu selalu ada hidup bersamaku. Aku rawat betul secara hati-hati kenangan tentang kamu. Aku biarkan kenangan itu tumbuh dan berbunga. Seiring waktu kenangan tentang kamu semakin membuat aku bahagia. Ini bukan egois. Egois adalah memiliki secara paksa, sedangkan aku memiliki dengan hati yang

Filosofi Menulis Diatas Pasir

S ebuah filosofi hidup: menulis diatas pasir itu mudah. Tinggal ambil ranting kemudian buatlah sebuah tulisan. Anda bisa menulis sesuatu yang indah. Bahkan bukan hanya tulisan, istana pasir pun bisa dibuat dengan mudah. Tahukah Anda, ada sesuatu dibalik kemudahan itu. Menulis diatas pasir memang mudah, tetapi mudah juga terhapus. Sapuan ombak lain, langsung menghapus tulisan indah yang sudah dibuat. Bahkan angin pun bisa menghapusnya. Apa hikmahnya filosofi hidup ini? Usaha dan hasil selalu berbanding lurus. Kita tidak bisa bermimpi untuk mendapatkan hasil yang bagus atau hebat tetapi dengan cara yang mudah. Untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik, tentu diperlukan usaha yang lebih besar. Untuk memilih profesi, mana yang Anda pilih yang sulit atau yang mudah? Semakin sulit sebuah profesi, imbalannya yang semakin besar. Jika Anda berharap mendapatkan profesi mudah dengan penghasilan besar, mungkin Anda hanya mimpi. Jika ada, artinya Anda hanya “diberi” bukan imbalan. Namun siapa y

Cerita Yang Telah Usai

Aku tidak seharusnya mengingatmu yang tak lagi mengingatku. Aku paham betul, saat seseorang memilih pergi untuk hati lain artinya dia tidak layak lagi kembali. Itulah alasan mengapa cinta baru diciptakan. Agar manusia menyadari tidak selayaknya orang yang mengatakan cinta memilih pergi. Jika nyatanya kamu tetap pergi. Tanamkanlah untuk tidak pernah lagi meminta kembali. Karena bagiku, lebih baik patah hati dan kecewa oleh orang yang berbeda, daripada dipatahhatikan dan dikecewakan oleh orang yang sama. Sebab, pada akhirnya, setiap yang patah hati akan sampai pada titik: ternyata aku sudah baik-baik saja. Ternyata tak ada lagi perasaan yang sama. Dan nyatanya, ada orang lain yang menggantikan tempatmu. –